Minggu, 28 Februari 2010

Stres dan penanganan

Kehidupan manusia ditandai dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan, baik fisik, mental, emosional, material dan spiritual. Jika kebutuhan dapat dipenuhi dengan baik tercapai keseimbangan dan kepuasan. Tetapi dalam kenyataannya seringkali usaha pemenuhan kebutuhan ini banyak rintangan dan hambatan.

Tekanan dan kesulitan hidup sering membawa orang-orang dalam keadaan stres. Stres dapat dialami oleh semua tingkat usia.

Stress dapat bersifat fisik, biologis dan psikologis. Kuman penyakit yang menyerang tubuh manusia yang menyebabkan stres biologis yang disebabkan berbagai reaksi kekebalan. Sementara stres psikologis dapat diturunkan dari beberapa hal yang dapat menimbulkan gangguan rasa damai dan keseimbangan hidup.

SUMBER STRES

Sumber stres dapat diklasifikasikan dalam bentuk:

1. Krisis

Krisis adalah perubahan / peristiwa yang terjadi tiba-tiba dan mengguncang keseimbangan kekuasaan lebih besar dari hari-hari penyesuaian. Misalnya: krisis di bidang usaha, hubungan keluarga dan sebagainya.

2. Frutrasi

Adaah frustrasi kegagalan dalam kepuasan naluri kebutuhan-kebutuhan/dorongan bisnis, menyebabkan kekecewaan. Frutrasi muncul ketika seseorang niat atau usaha diblokir oleh rintangan-rintangan (dari luar: kelaparan, kekeringan, kematian, dll, dan dari dalam: lelah, cacat mental, harga diri rendah, dll) yang menghalangi kemajuan ideal ingin capai.

3. Konflik

Konflik adalah pertentangan antara 2 keinginan / dorongan yaitu antara kekuatan naluri dan kekuatan mengenalikan impuls naluri ini.

4. Tekanan

Stres dapat disebabkan tekanan terkait dengan tanggung jawab yang lebih besar untuk ditanggung. (Dari dalam diri kita sendiri: cita-cita, kepala keluarga, dan sebagainya dan dari luar: istri yang terlalu menuntut, orangtua yang menginginkan anak-anak mereka unggul).

DARI STRES

Stres tergantung pada reaksi seseorang terhadap stres. Biasanya stres yang berkepanjangan menyebabkan perasaan cemas, takut, depresi, hilangnya rasa aman, harga diri terancam, cemas, keringat dingin, jantung sering berdebar-debar, pusing, sulit atau agak sulit untuk makan dan tidur). Kecemasan yang parah dan langgeng akan menurunkan kemampuan seseorang dan efisiensi dalam melaksanakan fungsi dan pada akhirnya menyebabkan berbagai gangguan mental.

UNTUK REAKSI STRES

Reaksi stres seseorang bervariasi, tergantung pada:
1. Kematangan kepribadian
2. Pendidikan dan pengalaman hidup

Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stres:
1. berhubungan langsung dengan semua risiko.
2. menarik diri dan tidak tahu apa-apa tentang masalah yang dihadapi / penerbangan dari kenyataan.
3. mekanisme pertahanan.

RESPON STRES

*

Tahu dan mengenali sumber stres.
*

Memupuk kedewasaan kepribadian melalui pendidikan dan pengalaman hidup.
*

Mengembangkan hidup sehat. Antara lain dengan cara: merasa cukup dengan apa yang dia miliki, tidak tergesa-gesa untuk mencapai keinginannya, menyadari perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, dan sebagain
*

ya.
*

Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala sesuatu yang terjadi untuk tetap setia kepadanya.
*

Mintalah bantuan kepada teman dekat, orang-orang yang lebih dewasa, psikolog, orang dewasa rohani, dan sebagainya).
*

Hindari sikap negatif antara lain: memberontak terhadap negara, apatis, marah. Hal-hal ini tidak memecahkan masalah, tetapi malah membuka masalah baru.

Good luck ..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar