Gimana gua gak dicap autis sama kakak sendiri. Lha wong ini kerjaan gua kalau dirumah-semisal gua gak lagi nebeng wi-fi dirumah Mas Yoyok :
a. Mengunci kamar,kadang dibuka juga sih-biasanya kakak gua suka clumsy naro barang-barangnya di kamar adiknya. Kamar yang gua tempati hari ini emang udah kayak tempat penitipan barang sih.
b. Kuping dipeluk headphone kesayangan (ya, gak perlu disebut namanya-lu pasti udah tau) terus jack-nya dicolok ke port headphone di notebook
c. Turn on my notebook..
d. Setting suara-biasanya sih frekuensinya 80 Hz, terus bassboost-nya 9 db (biar kerasa powerful crisp bass-nya)
e. Aktifkan iTunes yang berisi 356 lagu-cukup buat 24 jam nonstop playback.
f. Tekan spacebar di lagu yang gua suka.
g. Voila.. Lalaland ala Bramantyo Adi sudah dimulai.
Tenang, hal ini hanya terjadi kalau gua emang udah dalam masa reses. Bener-bener gak ada kerjaan.. Mau nyoba? Inilah alat dan sarana yang lu butuhkan-versi gua.
a. Kamar sendiri
b. Notebook
c. Software multimedia sejenis Winamp, Windows Media Player atau iTunes
d. Headphone sekelas Sennheiser, kalau Cuma punya earpiece/earphone gak apa-apa juga-asal bisa membuat lu tidak berasa di kamar lu.
e. Buku bacaan, stensilan juga boleh...hahaha. Pokoknya bacaan, koran bisa, buku bisa
f. Handphone yang ada fasilitas MP3 player atau MP3 player atau iPod
g. Lagu-lagu koleksi, terserah mau aliran apa aja. Disarankan jangan yang melayu atau dangdut-karena berpotensi menghancurkan peradaban manusia. Sebangsa Slipknot, Marilyn Manson, Lady GaGa feat. Marilny Manson, Owl City bolehlah..
h. Bantal, jaga-jaga kalau dengerin lagu yang bikin ngantuk terus lu ketiduran..
Happy LaLaLand people!
Thank’s to Provoke! Magazine yang sudah mem-blow up dengan baik isu LaLaLand-kata ini gua sadur dari majalah gratis handal ibukota itu.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar