Blogpost kali ini berawal saat earphone Sennheiser dilepas dari kedua telinga Bramantyo Adi. Tidak sengaja ia mendengar gosip gang senggol sebelah kamarnya persis. Kali ini gossip dibawakan oleh kelompok anak-anak bocah (ketauan dari suaranya).
Sore ini gua baru aja mencapai proses 75% dari keseluruhan pembuatan presentasi mata kuliah PPTI buat dua minggu depan. Kebetulan kelompok gua dapet materi Operating System. Setelah berjibaku membuka lembar per lembar buku Discovering Computers ed.2011 dari Shelly-Cashman, bikin draf powerpoint akhirnya.. jadi slide juga! Fuhh! Ngulet-ngulet meregang nyawa sejenak sambil melepas penat. Kebetulan rumah gua sebelahnya adalah gang senggol bacok. Posisi kamar yang gua tempati sejak tiga tahun lalu juga persis sebelah gang senggol bacok ini. Dulu tiap malem Jumat awam banget ada hot pursuit stadium lanjut antara reserse versus gembong narkoba. Kalau sekarang.. yaaa.. walaupun kuping disumpel Sennheiser juga masih denger orang pacaran berantem. Selain orang pacaran, gang sebelah rumah ini juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya anak bocah zaman sekarang lengkap dengan dinamikanya.
Namanya juga anak-anak, ada-ada aja tingkah lakunya. Satu hal yang tidak
pernah mereka sadari, gua kerap mentertawai mereka kalau lagi bermain. Bukan karena mereka terlihat lucu kalau bermain. Melainkan.. silly things happened while they were playing. Salah satunya adalah pembicaraan ini. Lebih spesifik mengenai anak-anak ini, mereka masih umur-umur kelas 1 SD, paling tua juga kelas tiga SD. Berikut adalah hasil nguping gak sengaja..
“Eh..aku putus lho!” –dengan nada bangga,
“Sama! Aku putus juga!” –dengan nada bangga,
Bwah? Putus? Yang boneng aja?? Oke.. bahkan bocah hari gini bisa menyadur jargon serial Pondok Indah yang tren tahun 90-an : berganti pasangan semudah berganti pakaian dalam. Well, apakah cinta monyet yang dimaksudkan sudah mengalami evolusi? Who knows, nobody knows.. Alih-alih ngurusin masalah C.I.N.T.A, lebih baik di check-check-baby check kenapa bocah-bocah ingusan ini udah khatam (they’re more expert than me, I’m understanding love, not an expert on it :D) soal cintrong-cintrongan. Berikut adalah hipotesa ogut yang mengandung principal of falsifiability alias bisa aja sih dibantah.
Sadar tidak sadar, waktu anak-anak gua gampang bosen. Pas udah gedean, gak gampang bosenan, karena udah lengkap stok video bokep di laptop. Kalau ingin distraksi, cukup buka bokep. Hua ha ha ha.. tetapi mikir juga, bukannya acara anak-anak lebih menarik ya hari ini? Buktinya gua aja yang udah bangkot jadi anak-anak terhibur banget ngeliat Tan-Tan di Jalan Sesama pagi-pagi pas mau berangkat ke kampus.
So.. ketika adik-adik ini pada bosan dengan acara untuk segmentasi umur mereka. Ditambah salah satu asas dalam ilmu psikologi mengenai sifat dasar manusia yaitu gemar eksplorasi.. Jadilah mereka mulai nonton sinetron, reality show, bahkan talent show yang segmentasi umurnya jelas-jelas bukan buat mereka.
Hasilnya? Ya tadi.. they’re really-really “understand” about love and relationship.
Adios.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar