Sabtu, 12 Februari 2011

Dua Puluh Tiga

Semestinya dari awal Psycholoonycal Journey ini, gua sering nulis tentang ilmu yang sedang ditekuni (dan baru-baru ini sepertinya tingkatnya berubah jadi jalan hidup.. hehehe.. setelah lihat IP yang memuaskan. Emang tempat gua disini, mari berdevosi.)

Psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana kedua hal ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal. Psikologi ada unsur empirisnya yaitu didasarkan atau disimpulkan dari observasi, eksperimen atau pengukuran.

Bagi saya sebagai mahasiswa psikologi setelah menjalani perkuliahan. Definisi diatas tepat adanya. Karena saat kita menyebutkan satu perilaku seperti memukul.

Memukul itu harus observable alias bisa diobservasi/diamati.
Memukul termasuk perilaku, karena elemen-elemennya bisa diamati (silakan diamati..).

1. Mengepalkan tangan
2. Tangan yang terkepal mengarah ke target sasaran (apapun, bisa tembok, bisa muka orang, bagian tubuh lain)
3. Menyebabkan cidera, luka. Cidera fisik bisa diderita oleh pelaku (kalau pelaku memukul tembok Cina, tangannya bisa retak) atau korban (kalau pelaku memukul pelipis korban, akan mengeluarkan darah karena jaringan kulit wajah yang robek).

Kenapa tidak dimasukkan memukul adalah interpretasi emosi. Untuk saat ini belum bisa, karena saya berfokus pada hal-hal yang bisa diamati secara eksplisit dari perilaku memukul.

Nah, kurang lebih begitu kerjaan saya satu semester kemarin. Ha ha ha, kalau masih bias, atau masih buram, jangan harap bisa diterima sebagai wacana yang dibahas dalam perkuliahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar