Rabu, 09 Februari 2011

Tujuh Belas

Pengalaman saya tidak pernah naik kelas sekali begitu membekas hari ini.
Saat SMA-pun saya ditertawai oleh Bruder selaku Kepsek SMA PL.
Beliau terheran-heran mengapa saya mencetak transkrip rapor yang menunjukkan saya pernah tidak naik kelas.
Saya mengemukakan alasan berikut : Sebagai pengingat bahwa saya pernah amat sangat gagal dalam akademis. Semoga tidak terulang lagi saat kuliah. 

Hal ini masih saya bawa kuliah. Saya masih memprioritaskan studi akademis daripada poin dual transkrip non akademis di kampus. Akhirnya tadi sore karena alasan solidaritas saya membantu sesama teman untuk menjadi panitia sebuah acara UKM kampus. Sempat diledek senior secara implisit bahwa saya lebih memilih kuliah daripada aktif dalam acara kampus.

Rasanya memang mau meledak saat itu, nyaris delapan kata kasar yang tiap hari saya ucapkan selama SMA keluar. Namun saya sendiri sadar, inilah risiko yang harus ditempuh. Selama SMA saya udah dilatih untuk memilih. Tidak rakus, tidak maruk seperti layaknya individu-individu yang sekarang saya hadapi di kampus. 

Baiklah, inilah saatnya mengaplikasikan keahlian survival yang sudah dilatih sejak kelas X SMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar