Selasa, 01 Maret 2011

Empat Puluh

"Orgasm as One of Primary Emotion's Form"

Jadi mahasiswa psikologi  dan apabila sungguh-sungguh bersumpah menjadi psikolog sehidup-semati harus akrab dengan namanya seks. (Langsung pasang tampang mesum) Hal ini gua ketahui ketika mempelajari Psikologi Umum I. Saat teman mahasiswi masih merespon eeeewww pada hal-hal berkaitan dengan namanya seks. Dosen mengingatkan : apabila kalian memang konsisten mempelajari ilmu psikologi, maka kalian salah satunya juga harus akrab dengan dunia seks. Hieeeeeeyyy!! Tidak salah masuk jurusan.. Tidak salah masuk jurusan..! (joget-joget pake lagunya Lady GaGa-Born This Way) Setidaknya bakat mesum gua terakomodasi oleh ilmu perilaku manusia, toh perilaku mesum.. adalah perilaku manusia.. kerjaan gw besok salah satunya menerima curhatan dan memberi konseling terhadap perilaku mesum, seks dan kadang-kadang mengamati perilaku mesum manusia (baca : nonton bokep :D).

Kisah berbau BB18+ ini diawali dengan keribetan saya harus menyiapkan bahan review mata kuliah Psikologi Umum II yang berlangsung tadi siang (1/3). Apa sih review? Review adalah pembahasan ulang apa yang sudah dipahami mahasiswa psikologi terkait materi yang dipaparkan dosen pada perkuliahan sebelumnya. Review kali ini adalah materi tentang emosi. 

Sintingnya, gua baru bikin materi review pagi ini. Karena tadi malam wrapped up paper dari mata kuliah yang sama mengenai studi kasus sebuah insiden berdimensi psikologi. Cuma mencatat poin dari slide PU II.. terus cabut ke kampus dan menunggu 'waktu eksekusi' tiba.

Masuk kuliah PU II. Beginilah mekanisme review dalam PU II.

1. Dosen meminta mahasiswa maju ke depan kelas dan membuat lingkaran kecil. Dosen ada ditengah lingkaran tsb.
2. Dosen menunjuk satu mahasiswa sebagai awal, mahasiswa bertugas untuk,
3. Memberi pemaparan ulang mengenai materi yang dipelajari pada perkuliahan lalu. Apabila konsep dari mahasiswa diterima, mahasiswa yang bersangkutan disuruh nunjuk mahasiswa lain untuk melanjutkan proses review. Kalau konsepnya agak sulit dipahami dosen, maka dosen akan memberi pertanyaan atau meminta mahasiswa lain untuk memaparkan ulang.
4. Give the lecture something new.. berbasis teori yang udah dimiliki oleh mahasiswa.

Giliran gua suruh ngasih review. Inilah hasilnya :

Dosen : Ya Tyo.. mau ngasih review apa lu?
Tyo : Oke pak, tentang bentuk emosi.. emosi primer. Salah satu contohnya adalah kebahagiaan yang didapat setelah pasutri berhubungan seksual yaitu orgasme. Orgasme mengandung emosi primer yaitu rasa bahagia. Tidak mungkin mengandung emosi primer yang negatif, kecuali bagi orang yang diperkosa.
Dosen : -cengo- Hoh!? Baru tahu saya..!
Tyo : He he he.. silakan dipraktikkan sendiri pak. Begitu kan faktanya. (langsung ngacir duduk setelah sebelumnya nunjuk temen lain).

Anak-anak pada nanya saat si Tyo kembali duduk di singgasananya : lu ngasih review apa yo ke dosen? 
Gua hanya menjawab : bahwa orgasme mengandung unsur emosi primer yaitu kebahagiaan, kepuasan setelah berhubungan seksual. 
Hasilnya pada bilang : lu kapan tobat sih yo?? 

He he he he... kapan-kapan kalau apa yang disebut neraka jaraknya 30cm dari mata ogut! 

Setidaknya saya menawarkan aplikasi konsep teori emosi.. dengan bumbu mesum :D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar