Rabu, 24 Februari 2010

Penyesuaian diri pada Remaja

Akhirnya, jadi juga pergi ke kafe untuk ngupdate blog, seperti yang ditulis sebelum kesulitan mengakses blog karena lemot indosat gprs, tapi mau tidak mau aktivitas nge-blog di duniapsikologi harus tetap jalan. Nah pada kesempatan ini dunia psikologi menulis artikel yang berhubungan dengan psikologi remaja, dengan judul pada penyesuaian remaja. Nah cerita ini:)
Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain, kebutuhan untuk kerukunan antar manusia sendiri. Dalam rangka hubungan interaksi harapan manusia akan mampu beradaptasi dengan baik atau menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial, sehingga dapat menjadi bagian dari lingkungan tanpa menyebabkan masalah pada dirinya sendiri. Dengan kata lain, keberhasilan atau kegagalan manusia selaras dengan lingkungan tergantung pada kemampuan untuk menyesuaikan diri.

Penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi yang terus-menerus antara diri individu, dengan orang lain dan dengan dunia luar. Ketiga faktor ini terus mempengaruhi individu dan hubungan timbal balik (Calhoun dan Acocella, 1976). Dari diri yang merupakan jumlah total dari apa yang telah ada pada diri individu, tubuh, perilaku dan pikiran dan perasaan. Orang lain adalah orang-orang di sekitar individu yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan individu. Dunia luar penglihatan dan bau dan suara yang mengelilingi individu.

Proses penyesuaian pada manusia memang tidak mudah. Hal ini karena dalam kehidupan manusia terus berhadapan dengan pola kehidupan baru dan harapan sosial yang baru. Periode penyesuaian ini adalah khusus dan masa sulit hidup manusia. Manusia diharapkan memainkan peran, peran sosial baru, mengembangkan sikap sosial baru dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru yang dihadapi (Hurlock, 1980).

Disebutkan juga oleh Hurlock (1980) bahwa sebagai proses penyesuaian yang sulit menghadapi orang-orang pada umumnya, para remaja juga mengalami proses penyesuaian di mana proses penyesuaian remaja adalah transisi dari satu tahap pengembangan ketahap berikutnya. Dalam masa transisi ini akan ada keraguan bahwa peran akan, tetapi pada periode ini juga menyediakan waktu bagi remaja untuk mencoba gaya baru dan berbeda, menentukan pola perilaku, nilai-nilai dan karakter yang paling sesuai dengannya. Dengan kata lain ini adalah sebuah proses pencarian jati diri yang dilakukan oleh remaja.

Untuk membuat para remaja dapat berpartisipasi dan melakukan pekerjaan mereka, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat tidak mudah, karena masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Dalam periode ini terjadi pada remaja pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dalam fisik, psikologis, dan sosial. Salah satu tugas perkembangan masa remaja adalah yang paling sulit yang terkait dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam suatu hubungan tidak pernah ada dan harus menyesuaikan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga. Untuk mencapai tujuan pola sosialisasi dewasa, remaja punya banyak penyesuaian baru.

Agar penyesuaian dibuat untuk lingkungan sosial berhasil (juga disesuaikan), maka remaja harus menyelaraskan tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri dengan tuntutan-tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya, sehingga remaja memperoleh kepuasan dan memiliki kepribadian yang sehat. Sebagai contoh sebagian besar remaja tahu bahwa remaja yang mengenakan pakaian dengan cara yang sama tempat yang populer anggota grup tersebut, maka peluang untuk diterima oleh kelompok menjadi lebih besar. Untuk itu remaja harus mengetahui informasi yang lebih tepat tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar