“Ahh..stop the bullshit!” dia ketus menjawabnya. “Apa pertanda Tuhan itu ada? atau Dia sangat agung seperti yang biasa kalian sebut dengan The One?” Dia tanya lagi tak mau kalah.
“Ok, the sign is everywhere”…one simple thing is you can see it from the people around you: There’s always someone better and cooler than you!”, aku bilang.
“What?” dia masih bingung.
“Yes, contohnya kamu selama ini selalu mencari orang yang lebih baik dan yang lebih cool in every way untuk dijadikan kekasihmu. You’re seeking perfection, but you never found any of it in him/her. Then you will always meet another person who is better than him/her. That’s why you always fail to find the “right” person. Because to achieve the perfection is impossible… Aku sok gaya menjelaskan.
“Kamu akan menemukan seorang kekasih yang ganteng, cantik, pintar, seksi, menarik, kaya, populer,..tapi kamu akan selalu menemukan orang lain yang baru yang lebih baik darinya. Andaikan kamu meninggalkan kekasihmu yang lama demi yang “lebih baik” ini, niscaya ini bukan perjalanan akhir…dari “loving and dumping” game. It’s gonna be FOREVER! for there’s always someone cooler and better than your lover.”
“Make it simple please?”, dia memintaku utk mempersingkat pembicaraan.
“You will never be satisfied with what you have because you’re seeking the perfection, for yourself, for your love, and for your future…while we’re impossible to achieve it (perfectness). In a way we’re not perfect at all…we’re human! There’s always someone higher than us. Thats the SIGN! aku tegaskan.
“So where can I find God?” dia tanya. “In your self! Start to figure out why you’re asking God? while God might never ask about you?” Jawabku
Selama ini kita mengharapkan kebenaran dan segala keutamaan hidup dari orang lain yang berada di luar diri kita, sebagaimana kita mengharapkan kebahagiaan. Mencari pasangan hidup, kurang lebih mirip dengan mencari Tuhan. Kita mengharapkan keberadaannya tanpa menyadari bahwa jawabannya ada dalam diri kita sendiri.
“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya” Jalaludin Rumi bilang.
“So have you found your God?” dia tanya. “Sama seperti kamu, akujuga sedang mencarinya dalam diriku, seperti aku sedang mencari pacar” Jawabku. “Maksudnya?” tanya dia lagi. “Maksudku, maukah kamu menjadi pacarku? Kita cari Tuhan bersama-sama”.
“Ok, the sign is everywhere”…one simple thing is you can see it from the people around you: There’s always someone better and cooler than you!”, aku bilang.
“What?” dia masih bingung.
“Yes, contohnya kamu selama ini selalu mencari orang yang lebih baik dan yang lebih cool in every way untuk dijadikan kekasihmu. You’re seeking perfection, but you never found any of it in him/her. Then you will always meet another person who is better than him/her. That’s why you always fail to find the “right” person. Because to achieve the perfection is impossible… Aku sok gaya menjelaskan.
“Kamu akan menemukan seorang kekasih yang ganteng, cantik, pintar, seksi, menarik, kaya, populer,..tapi kamu akan selalu menemukan orang lain yang baru yang lebih baik darinya. Andaikan kamu meninggalkan kekasihmu yang lama demi yang “lebih baik” ini, niscaya ini bukan perjalanan akhir…dari “loving and dumping” game. It’s gonna be FOREVER! for there’s always someone cooler and better than your lover.”
“Make it simple please?”, dia memintaku utk mempersingkat pembicaraan.
“You will never be satisfied with what you have because you’re seeking the perfection, for yourself, for your love, and for your future…while we’re impossible to achieve it (perfectness). In a way we’re not perfect at all…we’re human! There’s always someone higher than us. Thats the SIGN! aku tegaskan.
“So where can I find God?” dia tanya. “In your self! Start to figure out why you’re asking God? while God might never ask about you?” Jawabku
Selama ini kita mengharapkan kebenaran dan segala keutamaan hidup dari orang lain yang berada di luar diri kita, sebagaimana kita mengharapkan kebahagiaan. Mencari pasangan hidup, kurang lebih mirip dengan mencari Tuhan. Kita mengharapkan keberadaannya tanpa menyadari bahwa jawabannya ada dalam diri kita sendiri.
“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya” Jalaludin Rumi bilang.
“So have you found your God?” dia tanya. “Sama seperti kamu, akujuga sedang mencarinya dalam diriku, seperti aku sedang mencari pacar” Jawabku. “Maksudnya?” tanya dia lagi. “Maksudku, maukah kamu menjadi pacarku? Kita cari Tuhan bersama-sama”.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar