“Tuh, kamu kurangin dong kebiasaan pakai headphone*-sering ibu liat kamu tidur kuping disumpel headphone. Jadi mulai agak budek kan kamu.”
*padahal nyokap lebih sering ngegep saya pakai earphones ketimbang headphone-tapi doi gak mau disalahin perihal pemilihan diksi dan kosakata. Biasaaa.. orang tua era ’66 begitulaah kelakuannya.
Euh..bener juga sih, bener..tapi tidak absolut. Pasalnya, belakangan ini fokus saya tinggi sekali urusan kuliah (saking fokusnya pas kelas antropologi tadi siang dosen ngoceh apa gua juga bingung..) dan berbagai deadline yang sudah digariskan pihak pemberi tanggungjawab. Mengacu pada fakta ilmiah cap nyokap..kalau tubuh sudah mulai lewat batas toleransi awamnya suara mulai parau, dan pendengaran mulai tidak stabil.. dan tampaknya BUTUH ISTIROHAT.
Whoops, padahal weekend ini agenda sudah penuh. Bagaimana mau bedrest sejenak.
Ya, saya sendiri juga sedang berjuang menormalkan fungsi pendengaran. Saya tidak rela ada indera yang mengalami degenerasi begitu saja. Cukup mata, mata saya sendiri saja sudah teramat waras. Dua setengah tahun dengan ukuran minus dan silindris yang sama. Menurut optical expert HAL TERSEBUT CANGGIH ADANYA.
Baiklah, setelah minggu ini usai saya akan ambil waktu istirahat. Tidak baik kan memforsir diri pada faktanya? Perlakukanlah dirimu dengan tepat bung, kekurangan juga tidak baik, berlebihan juga tidak disarankan. Sesuaikanlah dengan slogan dirimu hari ini : cepat, senyap, tepat.
Adios
Bramantyo Adi
Mahasiswa Prodi Psikologi
Future Military Psychologist-Post Traumatic Syndrome Disorder for War Veterans and Disaster Relief
Future counsellor and MILOBS served at United Nations Peacekeeper Task Force



Tidak ada komentar:
Posting Komentar