Rabu, 24 Februari 2010

Pengembangan psikologis Muda

Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode "badai dan topan", suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Fitur perkembangan kejiwaan remaja adalah adanya ledakan emosi, sulit dikendalikan, cepat depresi (kesedihan, putus asa) dan kemudian melawan dan pemberontakan. Emosi yang tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang dialami oleh remaja yang suka. Oleh karena itu, pengembangan psikologis ini penekanan pada keadaan emosional remaja.

Keadaan emosional remaja selama masih stabil karena situasi erat dengan hormon. Seseorang dapat menjadi sedih ketika seorang remaja sekali, di sisi lain bisa sangat marah waktu. Emosi remaja lebih kuat dan lebih kontrol diri dari pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja karena tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dirinnya. Ini hampir sama dengan yang diusulkan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional akan mempengaruhi bagaimana pribadi dan penyesuaian sosial remaja. Peningkatan ketegangan emosional yang disebabkan oleh remaja untuk melakukan penyesuaian dengan harapan orang yang berbeda dengannya.

Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai menjadi kritis dan tidak akan begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, seorang remaja bertanya alasan mengapa sesuatu itu dianjurkan atau diperintahkan dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa cara berpikir logis. Dengan perkembangan psikologis remaja, ada kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan untuk mengingat dan memahami, serta peningkatan keberanian dalam pendapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar